Pertarungan antara minimarket “ I ” dan minimarket “A” semakin seru saja. Ini terlihat dari kehadiran gerai / toko mereka yang saling berhadapan. Dalam radius 10 meter saja dapat dijumpai minimarket “A” berhadapan dengan minimarket “ I ”.
Menurut Marketing Director PT Indomarco Prismatama (IP), Laurentius Tirta Widjaja, meskipun krisis ekonomi mendera Indonesia akibat krisis global, pertumbuhan minimarket “ I ” hingga tahun 2010 akan positif, setidaknya sama dengan kondisi sekarang. Lauren membenarkan banyak gerai “ I ” yang jaraknya sangat dekat dengan pesaing terdekatnya, yaitu minimarket “A”. Tetapi Lauren tidak membuka gerai lagi di lokasi yang tidak jauh dari lokasi itu karena tidak efisien dan kanibalisme.
Ternyata persaingan tidak hanya terlihat dari jumlah gerai yang terus bertambah jumlahnya tetapi juga tampak dari layanan mereka kepada para pengunjung. Misalnya, minimarket “ I ” meluncurkan Smart Card yang berfungsi untuk belanja, membayar tagihan telepon, listrik, cicilan motor dan mobil. Kalau minimarket “A” membuat Kartu Aku yang berguna untuk meberikan potongan harga pada produk tertentu dan pada promo tertentu.
Upaya untuk bersaing juga terlihat dari strategi private label mereka. Masing – masing brand mengembangkan produk dengan label sendiri yang harganya lebih murah dibandingkan produk serupa dari merk – merk terkenal. Di minimarket “ I ” memiliki sekitar 100 item produk private label. Sedangkan minimarket “A”, memiliki sekitar 200 SKU privete label, yaitu 4 % dari total SKU yang mencapai 5000.
Untuk program masa depan, minimarket “ I ” akan mengambangkan konsep pengiriman uang person to person dengan memanfaatkan jaringan toko “ I ”.